A. Istilah
dalam Teknologi database
Konsep dasar penyimpanan data
yaitu: Entity, adalah sesuatu yang dipakai untuk
menyimpan informasi. Contohmya: karyawan, persediaan, dan rekening pelanggan. Setiap
entity memiliki atribut. Atributes, adalah elemen data
yang merupakan bagian dari entity. Contoh: alamat pelanggan, nama pelanggan,
batas kredit, dan lain-lain. Characters, adalah huruf atau
angka. Data value, adalah kombinasi karakter (huruf dan
angka) yang memiliki makna. Contoh: kotak pos 2001 (data value), alamat
(atribut), perusahaan ABC (entity).
Field, yaitu kumpulan elemen data terkecil
yang disimpan dalam sebuah spasi (ruang fisik). Record, adalah
sejumlah field yang dikelompokkan dan membentuk sebuah satuan data, yang
sekaligus menguraikan atribut khusus dari sebuah entity. File, adalah
sekumpulan record yang sejenis. Contoh: seluruh record piutang
pelanggan di kumpulkan dalam suatu tempat yang disebut file piutang
dagang. Database, adalah kumpulan file-file yang
membentuk satuan data yang besar. Dengan dikumpulkannya data perusahaan ke
dalam database, maka koordinasi data menjadi lebih mudah sehingga
proses pembauran (updating) dan akses data menjadi lebih lancar.
Jenis-jenis File
1. File induk (master
file): file yang berisi data relatif permanen.
2. File transaksi (transaction file): yaitu file
yang berisi data transaksi yang bersifat sementara.
3. File tabel (table
file): file yang berisi referensi (acuan) data yang diambil selama pemrosesan
data untuk memudahkan kalkulasi.
4. File sejarah (history
file): file yang berisi transaksi yang telah diproses.
5. File cadangan (backup
file): file yang berisi duplikat (copy) sebuah file.
6. Suspense file:
file yang berisi record yang telah dipisahkan sementara dari pemrosesan data
reguler dengan tujuan untuk diinvestigasi dan dibetulkan.
7. Report file:
file sementara yang berisi data yang akan dicetak pada tanggal berikutnya.
Data yang disimpan dapat diakses,
yaitu diperbarui, disimpan, dan dipanggil dengan menggunakan alat identifikasi
(identifier) berupa elemen data (field), yang disebut kunci (key).
Ada dua jenis kunci, yaitu: Kunci utama (primary key): kunci yang
bersifat unik. Kunci pendukung (secondary key): kunci berupa elemen lain
yang meskipun tidak unik, digunakan untuk mengidentifikasi record.
B. Sistem
Manajemen Database dan Arsitekturnya
Terdapat tiga tingkat arsitektur yang
terkait dengan database dan sistem manajemen database: tingkat konseptual,
tingkat logika, dan tingkat fisik.
Pada tingkat konseptual, database
adalah kumpulan beragam elemen informasi yang akan digunakan demi tujuan
klasifikasi.
Arsitektur Database Tingkat Konseptual
Tidak ada satupun pendekatan standar untuk mengembangkan standar untuk
mengembangkan sebuah model data konseptual untuk sebuah sistem tertentu.
Model data entity
relationship (ER) merupakan salah satu pendekatan yang popiler. Model ER
secara sederhana menggambarkan hubungan antara segmen-segmen yang ada. Dalam
model ER istilah entitas lebih banyak digunakan daripada istilah segmen, dan
istilah atribut digunakan untuk menjelaskan field individual atau item data
tertentu. Bila ditinjau secara grafis model ER menggunakan kotak segi empat
untuk entitas, elips untuk atribut, dan kotak belah ketupat untuk menggambarkan
hubungan/relasi.
Model konseptual lainnya yang biasa
digunakan yaitu teknik pemodelan berorientasi objek (OMT), yang
ada awalnya dikembangkan untuk pemograman berorientasi tujuan dan diadaptasi
untuk pemodelan data oleh Blaha, Premerlani, dan Rumbaugh. Pekerjaan ini
dilakukan dengan mengamati komponen-komponen dalam sistem yang sedang dibuat
modelnya sebagai kelas-kelas objek. Dalam metode ini sebuah kelas objek adalah
sebuah segmen dan sebuah objek adalah sebuah kejadian
tertentu. Seperti halnya dalam model ER, OMT merupakan hubungan antar segmen.
Hal paling mendasar dalam hubungan
ini disebut pewarisan. Hubungan pewarisan (inheritance)
diciptakan ketiaka sebuah kelas objek dibagi ke dalam subkelas.
Arsitektur Database Tingkat Logika
Hubungan yang timbul antara
segmen-segmen dalam database ditentukan olehstruktur data logika, yang
biasa juga disebut skema atau model database. Tiga
model utama dalam struktur data logika adalah:
1. Model Pohon
atau Hierarkis
Pada sebuah struktur pohon, setiap
lingkaran menunjukkan satu set field (segmen), setiap lingkaran terhubung ke
lingkaran lain pada tingkatan berikutnya yang lebih tinggi dalam pohon
tersebut. Tingkatan yang paling akhir disebut lingkaran orang tua (parent).
Setiap parent memiliki satu atau lebih anak (children),
dan hubungan antara children dan parent disebutbranch. Tampilan
penting dalam model pohon ini adalah sebuah lingkaranchildren tidak
dapat memiliki lebih dari satu parent.
2. Model Jaringan
Struktur jaringan adalah model yang
memungkinkan sebuah segmen anak memiliki lebih dari satu orang tua. Sebuah
jaringan merupakan sebuah struktur data yang lebih bersifat umum daripada model
pohon.
3. Model Data
Relasional
Model relasional memandang database
sebagai sebuah kumpulan tabel dua dimensi daripada sebuah struktur jenis
hierarkis atau jaringan. Aturan-aturan tertentu yang disebut bentuk
normal menentukan pembuatan sebuah tabel. Proses penerapan
aturan-aturan tersebut dinamakan normalisasi.Normalisasi menjadi
penting karena tanpa hal tersebut proses pembaruan entri-entri dalam tabel
dapat menyebabkan permasalahan.
Arsitektur Database Tingkat Fisik
Pada sebuah file akses
sekuensial, record hanya dapat diakses dalam sekuens mereka sebelumnya.
Pengorganisasian file sekuensial tidak menjadi sarana yang bermanfaat jika
record yang perlu diakses hanya sedikit, padahal file berisi banyak record.
File sekuensial bermanfaat dalam pemrosesan batch, yang biasanya mengakses
seluruh record dalam sebuah file.
Setiap atribut dapat diekstrak dari
record dalam sebuah file primer dan digunakan untuk membangun sebuah file baru
yang bertujuan menyediakan sebuah indeks untuk file aslinya. Bentuk file
seperti ini disebutfile berindeks atau file terinversi. Suatu
file dimungkinkan untuk memiliki lebih dari satu indeks. Sebuah file
dikatakan terinversi penuhbila terdapat indeks di setiap
fieldnya. File sekuential berindeks adalah sebuah file
sekuensial yang disimpan dalam sebuah direct access storage
devices (DASD) dan diberi indeks serta disimpan secara fisik
dalam field yang sama. File-file tersebut biasa disebut file indexed
sequential access method(ISAM). ISAM merupakan kompromi antara
organisasi file sekuential dan akses langsung yang menyediakan kedua kemampuan
tersebut dengan biaya yang sesuai. Sebuah file ISAM secara structural terdiri
atas tiga daerah yang berbeda: indeks, bidang utama, dan bidang overflow.
C. Sistem Manajemen Database
DBMS adalah program komputer yang
memampukan seorang pengguna untuk menciptakan dan memperbarui file-file,
menyeleksi dan memunculkan kembali data, dan menghasilkan beragam output dan
laporan-laporan.
Seluruh DBMS memiliki tiga atribut
umum, yaitu:
1. Data
Description Language (DDL)
Memungkinkan administrator database (DBA) untuk
menentukan struktur logika database yang disebut skema. Hal yang perlu
ditentukan ketika menentukan skema yaitu: nama elemen data, jenis data
(numerik, alfabetik, tanggal, dan lain-lain) dan posisi jumlah angka desimal
jika data tersebut bersifat numerik, dan posisi angka (misalnya sembilan untuk
Nomor Jaminan Sosial).
2. Data
Manipulation Language (DML)
Terdiri atas perintah-perintah untuk melakukan
pembaruan (updating), pengeditan, manipulasi, ekstraksi data. Dalam
banyak kasus pengguna tidak perlu tahu atau menggunakan DML. Namun demikian
program aplikasi (seperti program pembayaran gaji atau sistem akuntansi
interaktif) secara otomatis menghasilkan laporan DML untuk memenuhi permintaan
pengguna.
Structured Query Language (SQL) adalah bentuk DML yang umum
dalam pengaturan relational. SQL adalah teknologi yang digunakan untuk
memunculkan informasi dari database. SQL merupakan bahasa pemrograman
nonprosedural. Bahasa ini memungkinkan penggunanya untuk fokus pada menentukan
data apa yang dibutuhkan ketimbang pada bagaimana mendapatkan data tersebut.
Empat bentuk DML yang merupakan komponen SQL adalah: SELCT, UPDATE, DELETE,
INSERT.
3. Data Query
Language (DQL)
Adalah bahasa atau antarmuka yang ramah pengguna (user
friendly) yang memungkinkan bagi pengguna untuk meminta informasi dari
database. Salah satu antarmuka yang friendly ini adalah Query By
Example (QBE), yang memungkinkan bagi pengguna untuk meminta informasi
hanya dengan mengisi tempat-tampat yang kosong.
Keuntungan Sistem Manajemen Database
1. Integrasi data:
informasi dapat dikombinasikan tanpa batas.
2. Flexibilitas
laporan: laporan dapat direvisi secara mudah, dan dibuat sesuai dengan
kebutuhan tanpa teikat jadwal pembuatan laporan reguler.
3. Meminimumkan pengulangan
dan ketidakkonsistenan data: karena elemen data biasanya disimpan hanya sekali,
pengulangan dan ketidakkonsistenan data di minimumkan.
4. Independensi
data: karena data dan program independen satu sama lain, maka masing-masing
dapat diubah tanpa saling mempengaruhi. Hal ini menyederhanakan pengelolaan
data dan pemrograman.
5. Manajemen data
terpusat: manajemen data menjadi lebih efisien karena administratur database
bertanggung jawab untuk mengkoordinasi, mengendalikan, dan mengelola database.
6. Keamanan:
perangkat lunak DBMS memiliki sistem pengawasan melekat, seperti misalnya
password, yang membantu menjamin integritas data.
7. Analisis
lintas fungsi: hubungan antar elemen data. Contoh: hubungan antara biaya
penjualan dan kegiatan promosi dapat diterapkan secara jelas, sehingga hal ini
dapat digunakan untuk pembuatan laporan manajemen.
LATIHAN
1. Jelaskan apa yang
dimaksud dengan entity, atributes, character,
datavalue, field, record, file, primary
key dan secondary key.
2. Sebutkan
dan jelaskan tingkatan dalam arsitektur sistem manajemendatabase.
3. Sebutkan dan
jelaskan beberapa model logika dalam sistem manajemendatabase.
4. Sebutkan
dan jelaskan tiga atribut dalam sistem manajemen database.
5. Sebutkan
dan jelaskan manfaat/keuntungan sistem manajemen database.
JAWABAN
1. Konsep
dasar penyimpanan data yaitu:
Entity, adalah sesuatu yang dipakai untuk menyimpan
informasi. Contohmya: karyawan, persediaan, dan rekening pelanggan. Setiap
entity memiliki atribut.
Atributes, adalah elemen data yang merupakan bagian dari
entity. Contoh: alamat pelanggan, nama pelanggan, batas kredit, dan lain-lain.
Characters, adalah huruf atau angka.
Data value, adalah kombinasi karakter (huruf dan angka) yang
memiliki makna. Contoh: kotak pos 2001 (data value), alamat (atribut),
perusahaan ABC (entity).
Field, yaitu kumpulan elemen data terkecil yang disimpan
dalam sebuah spasi (ruang fisik).
Record, adalah sejumlah field yang dikelompokkan dan membentuk
sebuah satuan data, yang sekaligus menguraikan atribut khusus dari sebuah
entity.File, adalah sekumpulan record yang sejenis. Contoh:
seluruh recordpiutang pelanggan di kumpulkan dalam suatu tempat
yang disebut file piutang dagang.
Kunci utama (primary key): kunci yang
bersifat unik.
Kunci pendukung (secondary key): kunci
berupa elemen lain yang meskipun tidak unik, digunakan untuk mengidentifikasi
record.
2. Terdapat
tiga tingkat arsitektur yang terkait dengan database dan sistem manajemen
database: tingkat konseptual, tingkat logika, dan tingkat fisik.
1) Arsitektur
Database Tingkat Konseptual
Tidak ada satupun pendekatan standar
untuk mengembangkan standar untuk mengembangkan sebuah model data konseptual
untuk sebuah sistem tertentu.
Model data entity relationship (ER) merupakan salah satu pendekatan yang
popiler. Model ER secara sederhana menggambarkan hubungan antara segmen-segmen
yang ada. Dalam model ER istilah entitas lebih banyak digunakan daripada
istilah segmen, dan istilah atribut digunakan untuk menjelaskan field
individual atau item data tertentu. Bila ditinjau secara grafis model ER
menggunakan kotak segi empat untuk entitas, elips untuk atribut, dan kotak
belah ketupat untuk menggambarkan hubungan/relasi.
Model konseptual lainnya yang biasa digunakan
yaitu teknik pemodelan berorientasi objek (OMT), yang ada
awalnya dikembangkan untuk pemograman berorientasi tujuan dan diadaptasi untuk
pemodelan data oleh Blaha, Premerlani, dan Rumbaugh. Pekerjaan ini dilakukan
dengan mengamati komponen-komponen dalam sistem yang sedang dibuat modelnya
sebagai kelas-kelas objek. Dalam metode ini sebuah kelas objek adalah
sebuah segmen dan sebuah objek adalah sebuah kejadian
tertentu. Seperti halnya dalam model ER, OMT merupakan hubungan antar segmen.
Hal paling mendasar dalam hubungan
ini disebut pewarisan. Hubungan pewarisan (inheritance)
diciptakan ketiaka sebuah kelas objek dibagi ke dalam subkelas.
2) Arsitektur
Database Tingkat Logika
Hubungan yang timbul antara
segmen-segmen dalam database ditentukan oleh struktur data
logika, yang biasa juga disebut skema ataumodel
database. Tiga model utama dalam struktur data logika adalah:
a) Model Pohon
atau Hierarkis
Pada sebuah struktur pohon, setiap
lingkaran menunjukkan satu set field (segmen), setiap lingkaran terhubung ke
lingkaran lain pada tingkatan berikutnya yang lebih tinggi dalam pohon
tersebut. Tingkatan yang paling akhir disebut lingkaran orang tua (parent).
Setiap parent memiliki satu atau lebih anak (children),
dan hubungan antara children dan parent disebutbranch. Tampilan
penting dalam model pohon ini adalah sebuah lingkaranchildren tidak
dapat memiliki lebih dari satu parent.
b) Model Jaringan
Struktur jaringan adalah model yang
memungkinkan sebuah segmen anak memiliki lebih dari satu orang tua. Sebuah
jaringan merupakan sebuah struktur data yang lebih bersifat umum daripada model
pohon.
c) Model Data
Relasional
Model relasional memandang database
sebagai sebuah kumpulan tabel dua dimensi daripada sebuah struktur jenis
hierarkis atau jaringan. Aturan-aturan tertentu yang disebut bentuk
normal menentukan pembuatan sebuah tabel. Proses penerapan
aturan-aturan tersebut dinamakan normalisasi.Normalisasi menjadi
penting karena tanpa hal tersebut proses pembaruan entri-entri dalam tabel dapat
menyebabkan permasalahan.
3) Arsitektur
Database Tingkat Fisik
Pada sebuah file akses
sekuensial, record hanya dapat diakses dalam sekuens mereka
sebelumnya. Pengorganisasian file sekuensial tidak menjadi sarana yang
bermanfaat jika record yang perlu diakses hanya sedikit, padahal file berisi
banyak record. File sekuensial bermanfaat dalam pemrosesan batch, yang biasanya
mengakses seluruh record dalam sebuah file.
Setiap atribut dapat diekstrak dari
record dalam sebuah file primer dan digunakan untuk membangun sebuah file baru
yang bertujuan menyediakan sebuah indeks untuk file aslinya. Bentuk file
seperti ini disebut file berindeksatau file
terinversi. Suatu file dimungkinkan untuk memiliki lebih dari satu
indeks. Sebuah file dikatakan terinversi penuhbila terdapat indeks
di setiap fieldnya. File sekuential berindeks adalah sebuah
file sekuensial yang disimpan dalam sebuah direct access storage
devices (DASD) dan diberi indeks serta disimpan secara fisik
dalam field yang sama. File-file tersebut biasa disebut file indexed
sequential access method (ISAM). ISAM merupakan kompromi
antara organisasi file sekuential dan akses langsung yang menyediakan kedua
kemampuan tersebut dengan biaya yang sesuai. Sebuah file ISAM secara structural
terdiri atas tiga daerah yang berbeda: indeks, bidang utama, dan bidang overflow.
3. Tiga
model utama dalam struktur data logika adalah:
1) Model Pohon
atau Hierarkis
Pada sebuah struktur pohon, setiap
lingkaran menunjukkan satu set field (segmen), setiap lingkaran terhubung ke
lingkaran lain pada tingkatan berikutnya yang lebih tinggi dalam pohon
tersebut. Tingkatan yang paling akhir disebut lingkaran orang tua (parent).
Setiap parent memiliki satu atau lebih anak (children),
dan hubungan antara children dan parent disebutbranch. Tampilan
penting dalam model pohon ini adalah sebuah lingkaranchildren tidak
dapat memiliki lebih dari satu parent.
2) Model Jaringan
Struktur jaringan adalah model yang
memungkinkan sebuah segmen anak memiliki lebih dari satu orang tua. Sebuah
jaringan merupakan sebuah struktur data yang lebih bersifat umum daripada model
pohon.
3) Model Data
Relasional
Model relasional memandang database
sebagai sebuah kumpulan tabel dua dimensi daripada sebuah struktur jenis
hierarkis atau jaringan. Aturan-aturan tertentu yang disebut bentuk
normal menentukan pembuatan sebuah tabel. Proses penerapan
aturan-aturan tersebut dinamakan normalisasi.Normalisasi menjadi
penting karena tanpa hal tersebut proses pembaruan entri-entri dalam tabel
dapat menyebabkan permasalahan.
4. Seluruh
DBMS memiliki tiga atribut umum, yaitu:
1) Data
Description Language (DDL)
Memungkinkan administrator database (DBA) untuk
menentukan struktur logika database yang disebut skema. Hal yang perlu ditentukan
ketika menentukan skema yaitu: nama elemen data, jenis data (numerik,
alfabetik, tanggal, dan lain-lain) dan posisi jumlah angka desimal jika data
tersebut bersifat numerik, dan posisi angka (misalnya sembilan untuk Nomor
Jaminan Sosial).
2) Data
Manipulation Language (DML)
Terdiri atas perintah-perintah untuk melakukan
pembaruan (updating), pengeditan, manipulasi, ekstraksi data. Dalam
banyak kasus pengguna tidak perlu tahu atau menggunakan DML. Namun demikian
program aplikasi (seperti program pembayaran gaji atau sistem akuntansi
interaktif) secara otomatis menghasilkan laporan DML untuk memenuhi permintaan
pengguna.
Structured Query Language (SQL) adalah bentuk DML yang umum
dalam pengaturan relational. SQL adalah teknologi yang digunakan untuk
memunculkan informasi dari database. SQL merupakan bahasa pemrograman
nonprosedural. Bahasa ini memungkinkan penggunanya untuk fokus pada menentukan
data apa yang dibutuhkan ketimbang pada bagaimana mendapatkan data tersebut.
Empat bentuk DML yang merupakan komponen SQL adalah: SELCT, UPDATE, DELETE,
INSERT.
3) Data
Query Language (DQL)
Adalah bahasa atau antarmuka yang ramah pengguna (user
friendly) yang memungkinkan bagi pengguna untuk meminta informasi dari
database. Salah satu antarmuka yang friendly ini adalah Query By
Example (QBE), yang memungkinkan bagi pengguna untuk meminta informasi
hanya dengan mengisi tempat-tampat yang kosong.
5. Keuntungan
Sistem Manajemen Database
1. Integrasi
data: informasi dapat dikombinasikan tanpa batas.
2. Flexibilitas
laporan: laporan dapat direvisi secara mudah, dan dibuat sesuai dengan
kebutuhan tanpa teikat jadwal pembuatan laporan reguler.
3. Meminimumkan
pengulangan dan ketidakkonsistenan data: karena elemen data biasanya
disimpan hanya sekali, pengulangan dan ketidakkonsistenan data di minimumkan.
4. Independensi
data: karena data dan program independen satu sama lain, maka masing-masing
dapat diubah tanpa saling mempengaruhi. Hal ini menyederhanakan pengelolaan
data dan pemrograman.
5. Manajemen data
terpusat: manajemen data menjadi lebih efisien karena administratur database
bertanggung jawab untuk mengkoordinasi, mengendalikan, dan mengelola database.
6. Keamanan:
perangkat lunak DBMS memiliki sistem pengawasan melekat, seperti misalnya
password, yang membantu menjamin integritas data.
7. Analisis
lintas fungsi: hubungan antar elemen data. Contoh: hubungan antara biaya
penjualan dan kegiatan promosi dapat diterapkan secara jelas, sehingga hal ini
dapat digunakan untuk pembuatan laporan manajemen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar