Rabu, 16 Januari 2013

BAB IX PEMROSESAN FILE DAN KONSEP MANAJEMEN DATA


      A.    Istilah dalam Teknologi database
Konsep dasar penyimpanan data yaitu: Entity, adalah sesuatu yang dipakai untuk menyimpan informasi. Contohmya: karyawan, persediaan, dan rekening pelanggan. Setiap entity memiliki atribut. Atributes, adalah elemen data yang merupakan bagian dari entity. Contoh: alamat pelanggan, nama pelanggan, batas kredit, dan lain-lain. Characters, adalah huruf atau angka. Data value, adalah kombinasi karakter (huruf dan angka) yang memiliki makna. Contoh: kotak pos 2001 (data value), alamat (atribut), perusahaan ABC (entity).

Field, yaitu kumpulan elemen data terkecil yang disimpan dalam sebuah spasi (ruang fisik). Record, adalah sejumlah field yang dikelompokkan dan membentuk sebuah satuan data, yang sekaligus menguraikan atribut khusus dari sebuah entity. File, adalah sekumpulan record yang sejenis. Contoh: seluruh record piutang pelanggan di kumpulkan dalam suatu tempat yang disebut file piutang dagang. Database, adalah kumpulan file-file yang membentuk satuan data yang besar. Dengan dikumpulkannya data perusahaan ke dalam database, maka koordinasi data menjadi lebih mudah sehingga proses pembauran (updating) dan akses data menjadi lebih lancar.

Jenis-jenis File
       1.  File induk (master file): file yang berisi data relatif permanen.
       2.  File transaksi (transaction file): yaitu file yang berisi data transaksi yang bersifat sementara.
       3.  File tabel (table file): file yang berisi referensi (acuan) data yang diambil selama pemrosesan data untuk memudahkan kalkulasi.
       4.  File sejarah (history file): file yang berisi transaksi yang telah diproses.
       5.  File cadangan (backup file): file yang berisi duplikat (copy) sebuah file.
     6.  Suspense file: file yang berisi record yang telah dipisahkan sementara dari pemrosesan data reguler dengan tujuan untuk diinvestigasi dan dibetulkan.
      7.  Report file: file sementara yang berisi data yang akan dicetak pada tanggal berikutnya.
Data yang disimpan dapat diakses, yaitu diperbarui, disimpan, dan dipanggil dengan menggunakan alat identifikasi (identifier) berupa elemen data (field), yang disebut kunci (key). Ada dua jenis kunci, yaitu: Kunci utama (primary key): kunci yang bersifat unik. Kunci pendukung (secondary key): kunci berupa elemen lain yang meskipun tidak unik, digunakan untuk mengidentifikasi record.

      B.     Sistem Manajemen Database dan Arsitekturnya
Terdapat tiga tingkat arsitektur yang terkait dengan database dan sistem manajemen database: tingkat konseptual, tingkat logika, dan tingkat fisik.
Pada tingkat konseptual, database adalah kumpulan beragam elemen informasi yang akan digunakan demi tujuan klasifikasi.

          Arsitektur Database Tingkat Konseptual
          Tidak ada satupun pendekatan standar untuk mengembangkan standar untuk mengembangkan sebuah model data konseptual untuk sebuah sistem tertentu.
Model data entity relationship (ER) merupakan salah satu pendekatan yang popiler. Model ER secara sederhana menggambarkan hubungan antara segmen-segmen yang ada. Dalam model ER istilah entitas lebih banyak digunakan daripada istilah segmen, dan istilah atribut digunakan untuk menjelaskan field individual atau item data tertentu. Bila ditinjau secara grafis model ER menggunakan kotak segi empat untuk entitas, elips untuk atribut, dan kotak belah ketupat untuk menggambarkan hubungan/relasi.
Model konseptual lainnya yang biasa digunakan yaitu teknik pemodelan berorientasi objek (OMT), yang ada awalnya dikembangkan untuk pemograman berorientasi tujuan dan diadaptasi untuk pemodelan data oleh Blaha, Premerlani, dan Rumbaugh. Pekerjaan ini dilakukan dengan mengamati komponen-komponen dalam sistem yang sedang dibuat modelnya sebagai kelas-kelas objek. Dalam metode ini sebuah kelas objek adalah sebuah segmen dan sebuah objek adalah sebuah kejadian tertentu. Seperti halnya dalam model ER, OMT merupakan hubungan antar segmen.
Hal paling mendasar dalam hubungan ini disebut pewarisan. Hubungan pewarisan (inheritance) diciptakan ketiaka sebuah kelas objek dibagi ke dalam subkelas.

Arsitektur Database Tingkat Logika
Hubungan yang timbul antara segmen-segmen dalam database ditentukan olehstruktur data logika, yang biasa juga disebut skema atau model database. Tiga model utama dalam struktur data logika adalah:
       1.   Model Pohon atau Hierarkis
Pada sebuah struktur pohon, setiap lingkaran menunjukkan satu set field (segmen), setiap lingkaran terhubung ke lingkaran lain pada tingkatan berikutnya yang lebih tinggi dalam pohon tersebut. Tingkatan yang paling akhir disebut lingkaran orang tua (parent). Setiap parent memiliki satu atau lebih anak (children), dan hubungan antara children dan parent disebutbranch. Tampilan penting dalam model pohon ini adalah sebuah lingkaranchildren tidak dapat memiliki lebih dari satu parent.
      2.   Model Jaringan
Struktur jaringan adalah model yang memungkinkan sebuah segmen anak memiliki lebih dari satu orang tua. Sebuah jaringan merupakan sebuah struktur data yang lebih bersifat umum daripada model pohon.
       3.   Model Data Relasional
Model relasional memandang database sebagai sebuah kumpulan tabel dua dimensi daripada sebuah struktur jenis hierarkis atau jaringan. Aturan-aturan tertentu yang disebut bentuk normal menentukan pembuatan sebuah tabel. Proses penerapan aturan-aturan tersebut dinamakan normalisasi.Normalisasi menjadi penting karena tanpa hal tersebut proses pembaruan entri-entri dalam tabel dapat menyebabkan permasalahan.

Arsitektur Database Tingkat Fisik
Pada sebuah file akses sekuensial, record hanya dapat diakses dalam sekuens mereka sebelumnya. Pengorganisasian file sekuensial tidak menjadi sarana yang bermanfaat jika record yang perlu diakses hanya sedikit, padahal file berisi banyak record. File sekuensial bermanfaat dalam pemrosesan batch, yang biasanya mengakses seluruh record dalam sebuah file.
Setiap atribut dapat diekstrak dari record dalam sebuah file primer dan digunakan untuk membangun sebuah file baru yang bertujuan menyediakan sebuah indeks untuk file aslinya. Bentuk file seperti ini disebutfile berindeks atau file terinversi. Suatu file dimungkinkan untuk memiliki lebih dari satu indeks. Sebuah file dikatakan terinversi penuhbila terdapat indeks di setiap fieldnya. File sekuential berindeks adalah sebuah file sekuensial yang disimpan dalam sebuah direct access storage devices (DASD) dan diberi indeks serta disimpan secara fisik dalam field yang sama. File-file tersebut biasa disebut file indexed sequential access method(ISAM). ISAM merupakan kompromi antara organisasi file sekuential dan akses langsung yang menyediakan kedua kemampuan tersebut dengan biaya yang sesuai. Sebuah file ISAM secara structural terdiri atas tiga daerah yang berbeda: indeks, bidang utama, dan bidang overflow.


      C.  Sistem Manajemen Database
DBMS adalah program komputer yang memampukan seorang pengguna untuk menciptakan dan memperbarui file-file, menyeleksi dan memunculkan kembali data, dan menghasilkan beragam output dan laporan-laporan.

Seluruh DBMS memiliki tiga atribut umum, yaitu:
      1.   Data Description Language (DDL)
Memungkinkan administrator database (DBA) untuk menentukan struktur logika database yang disebut skema. Hal yang perlu ditentukan ketika menentukan skema yaitu: nama elemen data, jenis data (numerik, alfabetik, tanggal, dan lain-lain) dan posisi jumlah angka desimal jika data tersebut bersifat numerik, dan posisi angka (misalnya sembilan untuk Nomor Jaminan Sosial).
      2.   Data Manipulation Language (DML)
Terdiri atas perintah-perintah untuk melakukan pembaruan (updating), pengeditan, manipulasi, ekstraksi data. Dalam banyak kasus pengguna tidak perlu tahu atau menggunakan DML. Namun demikian program aplikasi (seperti program pembayaran gaji atau sistem akuntansi interaktif) secara otomatis menghasilkan laporan DML untuk memenuhi permintaan pengguna.
Structured Query Language (SQL) adalah bentuk DML yang umum dalam pengaturan relational. SQL adalah teknologi yang digunakan untuk memunculkan informasi dari database. SQL merupakan bahasa pemrograman nonprosedural. Bahasa ini memungkinkan penggunanya untuk fokus pada menentukan data apa yang dibutuhkan ketimbang pada bagaimana mendapatkan data tersebut. Empat bentuk DML yang merupakan komponen SQL adalah: SELCT, UPDATE, DELETE, INSERT.
      3.  Data Query Language (DQL)
Adalah bahasa atau antarmuka yang ramah pengguna (user friendly) yang memungkinkan bagi pengguna untuk meminta informasi dari database. Salah satu antarmuka yang friendly ini adalah Query By Example (QBE), yang memungkinkan bagi pengguna untuk meminta informasi hanya dengan mengisi tempat-tampat yang kosong.

Keuntungan Sistem Manajemen Database
             1. Integrasi data: informasi dapat dikombinasikan tanpa batas.
         2. Flexibilitas laporan: laporan dapat direvisi secara mudah, dan dibuat sesuai dengan kebutuhan tanpa teikat jadwal pembuatan laporan reguler.
       3. Meminimumkan pengulangan dan ketidakkonsistenan data: karena elemen data biasanya disimpan hanya sekali, pengulangan dan ketidakkonsistenan data di minimumkan.
           4. Independensi data: karena data dan program independen satu sama lain, maka masing-masing dapat diubah tanpa saling mempengaruhi. Hal ini menyederhanakan pengelolaan data dan pemrograman.
           5. Manajemen data terpusat: manajemen data menjadi lebih efisien karena administratur database bertanggung jawab untuk mengkoordinasi, mengendalikan, dan mengelola database.
          6.  Keamanan: perangkat lunak DBMS memiliki sistem pengawasan melekat, seperti misalnya password, yang membantu menjamin integritas data.
          7. Analisis lintas fungsi: hubungan antar elemen data. Contoh: hubungan antara biaya penjualan dan kegiatan promosi dapat diterapkan secara jelas, sehingga hal ini dapat digunakan untuk pembuatan laporan manajemen.

LATIHAN
1.   Jelaskan apa yang dimaksud dengan entityatributescharacter, datavaluefieldrecordfileprimary key dan secondary key.
2.     Sebutkan dan jelaskan tingkatan dalam arsitektur sistem manajemendatabase.
3.     Sebutkan dan jelaskan beberapa model logika dalam sistem manajemendatabase.
4.     Sebutkan dan jelaskan tiga atribut dalam sistem manajemen database.
5.     Sebutkan dan jelaskan manfaat/keuntungan sistem manajemen database.

JAWABAN

1.      Konsep dasar penyimpanan data yaitu:

Entity, adalah sesuatu yang dipakai untuk menyimpan informasi. Contohmya: karyawan, persediaan, dan rekening pelanggan. Setiap entity memiliki atribut.
Atributes, adalah elemen data yang merupakan bagian dari entity. Contoh: alamat pelanggan, nama pelanggan, batas kredit, dan lain-lain.
Characters, adalah huruf atau angka.
Data value, adalah kombinasi karakter (huruf dan angka) yang memiliki makna. Contoh: kotak pos 2001 (data value), alamat (atribut), perusahaan ABC (entity).
Field, yaitu kumpulan elemen data terkecil yang disimpan dalam sebuah spasi (ruang fisik).
Record, adalah sejumlah field yang dikelompokkan dan membentuk sebuah satuan data, yang sekaligus menguraikan atribut khusus dari sebuah entity.File, adalah sekumpulan record yang sejenis. Contoh: seluruh recordpiutang pelanggan di kumpulkan dalam suatu tempat yang disebut file piutang dagang.
Kunci utama (primary key): kunci yang bersifat unik.
Kunci pendukung (secondary key): kunci berupa elemen lain yang meskipun tidak unik, digunakan untuk mengidentifikasi record.

2.      Terdapat tiga tingkat arsitektur yang terkait dengan database dan sistem manajemen database: tingkat konseptual, tingkat logika, dan tingkat fisik.

1)      Arsitektur Database Tingkat Konseptual
Tidak ada satupun pendekatan standar untuk mengembangkan standar untuk mengembangkan sebuah model data konseptual untuk sebuah sistem tertentu.
Model data entity relationship (ER) merupakan salah satu pendekatan yang popiler. Model ER secara sederhana menggambarkan hubungan antara segmen-segmen yang ada. Dalam model ER istilah entitas lebih banyak digunakan daripada istilah segmen, dan istilah atribut digunakan untuk menjelaskan field individual atau item data tertentu. Bila ditinjau secara grafis model ER menggunakan kotak segi empat untuk entitas, elips untuk atribut, dan kotak belah ketupat untuk menggambarkan hubungan/relasi.
Model konseptual lainnya yang biasa digunakan yaitu teknik pemodelan berorientasi objek (OMT), yang ada awalnya dikembangkan untuk pemograman berorientasi tujuan dan diadaptasi untuk pemodelan data oleh Blaha, Premerlani, dan Rumbaugh. Pekerjaan ini dilakukan dengan mengamati komponen-komponen dalam sistem yang sedang dibuat modelnya sebagai kelas-kelas objek. Dalam metode ini sebuah kelas objek adalah sebuah segmen dan sebuah objek adalah sebuah kejadian tertentu. Seperti halnya dalam model ER, OMT merupakan hubungan antar segmen.
Hal paling mendasar dalam hubungan ini disebut pewarisan. Hubungan pewarisan (inheritance) diciptakan ketiaka sebuah kelas objek dibagi ke dalam subkelas.
2)      Arsitektur Database Tingkat Logika
Hubungan yang timbul antara segmen-segmen dalam database ditentukan oleh struktur data logika, yang biasa juga disebut skema ataumodel database. Tiga model utama dalam struktur data logika adalah:
a)      Model Pohon atau Hierarkis
Pada sebuah struktur pohon, setiap lingkaran menunjukkan satu set field (segmen), setiap lingkaran terhubung ke lingkaran lain pada tingkatan berikutnya yang lebih tinggi dalam pohon tersebut. Tingkatan yang paling akhir disebut lingkaran orang tua (parent). Setiap parent memiliki satu atau lebih anak (children), dan hubungan antara children dan parent disebutbranch. Tampilan penting dalam model pohon ini adalah sebuah lingkaranchildren tidak dapat memiliki lebih dari satu parent.
b)     Model Jaringan
Struktur jaringan adalah model yang memungkinkan sebuah segmen anak memiliki lebih dari satu orang tua. Sebuah jaringan merupakan sebuah struktur data yang lebih bersifat umum daripada model pohon.
c)      Model Data Relasional
Model relasional memandang database sebagai sebuah kumpulan tabel dua dimensi daripada sebuah struktur jenis hierarkis atau jaringan. Aturan-aturan tertentu yang disebut bentuk normal menentukan pembuatan sebuah tabel. Proses penerapan aturan-aturan tersebut dinamakan normalisasi.Normalisasi menjadi penting karena tanpa hal tersebut proses pembaruan entri-entri dalam tabel dapat menyebabkan permasalahan.
3)      Arsitektur Database Tingkat Fisik
Pada sebuah file akses sekuensial, record hanya dapat diakses dalam sekuens mereka sebelumnya. Pengorganisasian file sekuensial tidak menjadi sarana yang bermanfaat jika record yang perlu diakses hanya sedikit, padahal file berisi banyak record. File sekuensial bermanfaat dalam pemrosesan batch, yang biasanya mengakses seluruh record dalam sebuah file.
Setiap atribut dapat diekstrak dari record dalam sebuah file primer dan digunakan untuk membangun sebuah file baru yang bertujuan menyediakan sebuah indeks untuk file aslinya. Bentuk file seperti ini disebut file berindeksatau file terinversi. Suatu file dimungkinkan untuk memiliki lebih dari satu indeks. Sebuah file dikatakan terinversi penuhbila terdapat indeks di setiap fieldnya. File sekuential berindeks adalah sebuah file sekuensial yang disimpan dalam sebuah direct access storage devices (DASD) dan diberi indeks serta disimpan secara fisik dalam field yang sama. File-file tersebut biasa disebut file indexed sequential access method (ISAM). ISAM merupakan kompromi antara organisasi file sekuential dan akses langsung yang menyediakan kedua kemampuan tersebut dengan biaya yang sesuai. Sebuah file ISAM secara structural terdiri atas tiga daerah yang berbeda: indeks, bidang utama, dan bidang overflow.

3.      Tiga model utama dalam struktur data logika adalah:

1)      Model Pohon atau Hierarkis
Pada sebuah struktur pohon, setiap lingkaran menunjukkan satu set field (segmen), setiap lingkaran terhubung ke lingkaran lain pada tingkatan berikutnya yang lebih tinggi dalam pohon tersebut. Tingkatan yang paling akhir disebut lingkaran orang tua (parent). Setiap parent memiliki satu atau lebih anak (children), dan hubungan antara children dan parent disebutbranch. Tampilan penting dalam model pohon ini adalah sebuah lingkaranchildren tidak dapat memiliki lebih dari satu parent.
2)      Model Jaringan
Struktur jaringan adalah model yang memungkinkan sebuah segmen anak memiliki lebih dari satu orang tua. Sebuah jaringan merupakan sebuah struktur data yang lebih bersifat umum daripada model pohon.
3)      Model Data Relasional
Model relasional memandang database sebagai sebuah kumpulan tabel dua dimensi daripada sebuah struktur jenis hierarkis atau jaringan. Aturan-aturan tertentu yang disebut bentuk normal menentukan pembuatan sebuah tabel. Proses penerapan aturan-aturan tersebut dinamakan normalisasi.Normalisasi menjadi penting karena tanpa hal tersebut proses pembaruan entri-entri dalam tabel dapat menyebabkan permasalahan.

4.      Seluruh DBMS memiliki tiga atribut umum, yaitu:

1)      Data Description Language (DDL)
Memungkinkan administrator database (DBA) untuk menentukan struktur logika database yang disebut skema. Hal yang perlu ditentukan ketika menentukan skema yaitu: nama elemen data, jenis data (numerik, alfabetik, tanggal, dan lain-lain) dan posisi jumlah angka desimal jika data tersebut bersifat numerik, dan posisi angka (misalnya sembilan untuk Nomor Jaminan Sosial).
2)      Data Manipulation Language (DML)
Terdiri atas perintah-perintah untuk melakukan pembaruan (updating), pengeditan, manipulasi, ekstraksi data. Dalam banyak kasus pengguna tidak perlu tahu atau menggunakan DML. Namun demikian program aplikasi (seperti program pembayaran gaji atau sistem akuntansi interaktif) secara otomatis menghasilkan laporan DML untuk memenuhi permintaan pengguna.
Structured Query Language (SQL) adalah bentuk DML yang umum dalam pengaturan relational. SQL adalah teknologi yang digunakan untuk memunculkan informasi dari database. SQL merupakan bahasa pemrograman nonprosedural. Bahasa ini memungkinkan penggunanya untuk fokus pada menentukan data apa yang dibutuhkan ketimbang pada bagaimana mendapatkan data tersebut. Empat bentuk DML yang merupakan komponen SQL adalah: SELCT, UPDATE, DELETE, INSERT.
3)      Data Query Language (DQL)
Adalah bahasa atau antarmuka yang ramah pengguna (user friendly) yang memungkinkan bagi pengguna untuk meminta informasi dari database. Salah satu antarmuka yang friendly ini adalah Query By Example (QBE), yang memungkinkan bagi pengguna untuk meminta informasi hanya dengan mengisi tempat-tampat yang kosong.

5.      Keuntungan Sistem Manajemen Database

1.    Integrasi data: informasi dapat dikombinasikan tanpa batas.
2.    Flexibilitas laporan: laporan dapat direvisi secara mudah, dan dibuat sesuai dengan kebutuhan tanpa teikat jadwal pembuatan laporan reguler.
3.    Meminimumkan pengulangan dan ketidakkonsistenan data: karena elemen  data biasanya disimpan hanya sekali, pengulangan dan ketidakkonsistenan data di minimumkan.
4.   Independensi data: karena data dan program independen satu sama lain, maka masing-masing dapat diubah tanpa saling mempengaruhi. Hal ini menyederhanakan pengelolaan data dan pemrograman.
5.  Manajemen data terpusat: manajemen data menjadi lebih efisien karena administratur database bertanggung jawab untuk mengkoordinasi, mengendalikan, dan mengelola database.
6.   Keamanan: perangkat lunak DBMS memiliki sistem pengawasan melekat, seperti misalnya password, yang membantu menjamin integritas data.
7.    Analisis lintas fungsi: hubungan antar elemen data. Contoh: hubungan antara biaya penjualan dan kegiatan promosi dapat diterapkan secara jelas, sehingga hal ini dapat digunakan untuk pembuatan laporan manajemen.

Minggu, 06 Januari 2013

BAB VIII PENGEMBANGAN KEPUTUSAN DAN LAPORAN-LAPORAN MANAJEMEN



A.    Proses Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan rasional bukan merupakan tindakan yang spontan, tindakan terdiri atas serangkaian lanhkah-langkah sistematis yang dilakukan oleh pihak yang mengambil keputusan. Langkah-langkah dalam prosses pengambilan keputusan adalah :
1.    Mengindetifikasi masalah
Seorang pengambil kepustusan biasanya tidak memecahkan suatu masalah sampai ia dapat dengan benar mengindentifikasinya. Masalah-masalah itu sendiri seringkali bisa diamati, melainkan kita mengamati gejala-gejala masalah tersebut. Kita harus mengetahui perbedaan ini, karena memperlakukan suatu gejala sebagai suatu masalah akan mengarah ke keputusan yang salah.
2.    Mengevaluasi solusi alternatif
Setelah mengindentifikasi masalah, pengambil keputusan menghadapi tindakan-tindaka alternayif. Langkah-langkah yang harus dilakukan :
•    Kriteria keputusan : membentuk dasar pengambilan keputusan. Kriteria tersebut dapat berwujud atau tidak terwujud.
•    Indentifikasi kriteria keputusan dan menetapkan nilai tertimbang : terhadap setiap faktor ditetapkan nilai numerik sebagai ukuran tertimbangnya.
•    Merating setiap alternatif : menetapkan suatu nilai mentah (raw score/RS) untuk setiap kriteria dengan skala -5 s/d 5.
•    Menghitung nilai terrimbang : untuk setiap faktor keputusan dan setiap alternatif dengan mengalikan nilai tertimbang dengan nilai RS.
3.    Mengimplementasikan solusi yang terbaik
Thap implementasi dari proses pengambilan keputusan melibatkan sejumlah besar perencanaan yang rinci. Tahap-tahap implementasi :
•    Mengatur pembiayaan proyek
•    Menegoisasi kontrak dengan para pemasok dan kontraktor
•    Mendapatkan lisensi, mendapatkan izin, dan wilayah otorisasi
•    Mengorganisasi program pelatihan kembali untuk para pegawai yang dihadapkan dengan praktik-praktik, prosedur, dan peralatan baru
•    Merencanakan perubahan dari sistem lama ke sistem baru
4.    Melakukan pemeriksaan pasca-implementasi
Hal ini paling baik dilakukan setelah periode pembiasaan dengan sistem baru sudah dilalui. Tujuan pemeriksaan adalah untuk menentukan apakah keputusan dan proses pengambilan keputusan sudah tepat.

B.    Prinsip-Prinsip Manajemen
Prinsip-prinsip manajemen memberikan wawasan pada kebutuhan informasi manajemen. Prinsip-prinsip yang paling langsung mempengaruhi sistem laporan manajemen adalah :
1.    Formulasi pekerjaan
Prinsip formulasi pekerjaan menunjukkan bahwa pihak manajemen harus menstuktur perusahaan disekitar pekerjaan yang dilakukannya, bukannya disekitar individu dengan keahlian yang unik.
2.    Tanggung jawab dan otorisasi
Prinsip tanggung jawab merujuk ke kewajiban individu untuk mencapai hasil yang diinginkan. Tanggung jawab erat terkait dengan prinsip otoritas.
3.    Jangkauan kontol
Jangkauan kontrol seorang manajer merujuk ke jumlah bawahan yang langsung dibawah kontrolnya. Ukuran jangkauan berpengaruh pada stuktur fisik organsasi.
4.    Manajemen dan pengecualian
Prinsip manajemen dengan pengecualian menunjukkan bahwa pra manajer harus membatasi perhatian mereka pada wilayah-wilayah yang berpotensibermasalah (yaitu pengecualian) daripada terlibat dalam setiap aktivitas keputusan. Jadi para manajer memprtahankan kontrol tanpa dibingungkan oleh rincian.
C.    Fungsi, Level, dan Jenis Keputusan Manajemen
Fungsi perencanaan dan kontrol manajemen secara mendasar mempengaruhi sisitem pelaporan manajemen. Fungsi perencanaan berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang aktivitas-aktivitas akan datang dari suatu organisasi.
Jenis-jenis keputusan manajemen anatar alain :
1.    Keputusan perencanaan strategis, yaitu
•    Menetapkan tujuan perusahaan
•    Menentukan ruang lingkup aktivitas bisnis
•    Menentukan atau memodifikasi stuktur organisasi
•    Menetapkan filosofi manajemen
2.    Keputusan perencanaan taktis
Keputusan perencanaan taktis berada dibaeah keputusan strategis dan dibuat oleh manajemen tengah.
3.    Keputusan kontrol manajemen
Salah satu kegiatan kontrol manajemen adalah memotivasi para manajer disemua wilayah fungsional untuk menggunakan sumber daya, termasuk bahan baku, personel, dan aktiva keuangan seproduktif mungkin.
4.    Keputusan kontrol operasional
Kontrol operasional memutuskan bahwa perusahaan beroperasisesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Keputusan kontrol operasional lebih sempit dan lebih focus daripada keputusan strrategis dan taktis karena mereka memperhatikan pekerjaan operasi rutin.
D.    Stuktur Masalah
Stuktur suatu masalah merefleksikan seberapa baik pengambilan keputusan memahami masalah tersebut. Stuktur masalah memiliki tiga elemen yaitu :
1.    Data : nilai yang digunakan untuk mewakili faktor-faktor yang relevan dengan masalah tersebut.
2.    Prosedur : urutan langkah-langkah atau peraturan keputusan yang digunakan untuk memecahkan masalah.
3.    Tujuan : hasil yang ingin dicapai pengambil keputusan dengan memecahkan masalah tersebut.
Masalah tidak terstuktur
Masalah tidak terstuktur ketika ketiga elemen yang disebutkan sebelumnya tidak diketahui dengan pasti. Dengan kata lain, masalah tidak terstuktur adalah masalah yang tidak memiliki teknis solusi spesifik.
E.    Jenis-jenis laporan manajemen
Laporan manajemen dapat mengambil bentuk fisik sesuai dengan yang diinginkan atau dibutuhkan pemakainya.
Dua tujuan pelaporan umum : (1) mengurangi tingkat ketidakpastian yang berkaitan dengan suatu masalah yang dihadapi pengambil keputusan. (2) mempengaruhi perilaku pengambil keputusan dengan cara yang positif.
Laporan manajemen dibagi dalam dua kelas besar, yaitu :
1.    Laporan yang diprogram (programmed reports)
Terdapat dua subkelas laporan yang diprogram :
a.    Laporan jadwal
b.    Laporan menurut permintaan
2.    Laporan khusus (ad hoc reports)
F.    Akuntansi pertanggung jawaban
Konsep akuntansi pertanggung jawaban berimplikasi bahwa setiap peristiwa ekonomi yang mempengaruhi organisasi adalah tanggung jawab dan dapat dilacak ke manajer individual.
Penetapan Tujuan Keuangan : Proses Anggaran
    Proses penganggaran membantu pihak manajemen mencapai tujuan keuangannya dengan membentuk tujuan yang dapat diukur untuk setiap segmen organisasi.
Pengukuran dan pelaporan kinerja
    Pengukuran kinerja dan pelaporan dilakukan disetiap segmen operasional dalam perusahaan. Informasi mengalir keatas sebagai laporan pertanggungjawaban ke level manajemen senior.
Pusat pertanggung jawaban
    Untuk mencapai akunbilitas, aktivitas bisnis secara teratur mengorganisasikan kegiatan operasi mereka kedalam unit-unit yang disebut sebagai pusat-pusat pertanggung jawaban  adalah : Pusat biaya, Pusat laba dan Pusat investasi
G.    Pertimbangan Perilaku
Prinsip-prinsip manajemen yaitu otorisasi, tanggung jawab, dan fformalisasi pekerjaan ketika diterapkan dengan benar dalam suatu organisasi akan mempromosikan keserasian tujuan (goal congruence). Manajer tingkat lebih rendah yang mencapai tujuannya berkontribusi secara positif ketujuan superiornya. Sistem pelaporan manajemen yang terstuktur rapi berperan penting dalam mempromosikan dan mempertahankan keserasian tujuan.

Latihan
1.    Sebutkan dan jelaskan langkah-langkah dalam proses pengambilan keputusan.
2.    Sebutkan prinsip-prinsip manajemen yang paling langsung mempengaruhi sistem pelaporan manajemen.
3.    Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis keputusan manajemen.
4.    Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis laporan manajemen.
5.    Apakah tujuan dari pemeriksaan pasca implementasi.
6.    Sebutkan dan jelaskan tiga elemen stuktur masalah.
7.    Sebutkan dan jelaskan empat pusat pertanggungjawaban.
8.    Sebutkan dua tujuan pelaporan umum.
9.    Sebutkan ciri-ciri keputusan perencanaan strategis.
10.    Sebutkan dan jelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam mengevaluasi solusi.
Jawab
1.    Langkah-langkah dalam prosses pengambilan keputusan adalah :
a.    Mengindetifikasi masalah
Seorang pengambil kepustusan biasanya tidak memecahkan suatu masalah sampai ia dapat dengan benar mengindentifikasinya. Masalah-masalah itu sendiri seringkali bisa diamati, melainkan kita mengamati gejala-gejala masalah tersebut. Kita harus mengetahui perbedaan ini, karena memperlakukan suatu gejala sebagai suatu masalah akan mengarah ke keputusan yang salah.
b.    Mengevaluasi solusi alternatif
Setelah mengindentifikasi masalah, pengambil keputusan menghadapi tindakan-tindaka alternayif. Langkah-langkah yang harus dilakukan :
•    Kriteria keputusan : membentuk dasar pengambilan keputusan. Kriteria tersebut dapat berwujud atau tidak terwujud.
•    Indentifikasi kriteria keputusan dan menetapkan nilai tertimbang : terhadap setiap faktor ditetapkan nilai numerik sebagai ukuran tertimbangnya.
•    Merating setiap alternatif : menetapkan suatu nilai mentah (raw score/RS) untuk setiap kriteria dengan skala -5 s/d 5.
•    Menghitung nilai terrimbang : untuk setiap faktor keputusan dan setiap alternatif dengan mengalikan nilai tertimbang dengan nilai RS.
c.    Mengimplementasikan solusi yang terbaik
Thap implementasi dari proses pengambilan keputusan melibatkan sejumlah besar perencanaan yang rinci. Tahap-tahap implementasi :
•    Mengatur pembiayaan proyek
•    Menegoisasi kontrak dengan para pemasok dan kontraktor
•    Mendapatkan lisensi, mendapatkan izin, dan wilayah otorisasi
•    Mengorganisasi program pelatihan kembali untuk para pegawai yang dihadapkan dengan praktik-praktik, prosedur, dan peralatan baru
•    Merencanakan perubahan dari sistem lama ke sistem baru
d.    Melakukan pemeriksaan pasca-implementasi
Hal ini paling baik dilakukan setelah periode pembiasaan dengan sistem baru sudah dilalui. Tujuan pemeriksaan adalah untuk menentukan apakah keputusan dan proses pengambilan keputusan sudah tepat.
2.    - formulasi pekerjaan
-     Tanggung jawab dan otorisasi
-    Jangkauan kontrol
-    Manajemen dengan pengecualian
3.    -   Keputusan perencanaan strategis, yaitu
•    Menetapkan tujuan perusahaan
•    Menentukan ruang lingkup aktivitas bisnis
•    Menentukan atau memodifikasi stuktur organisasi
•    Menetapkan filosofi manajemen
-    Keputusan perencanaan taktis
Keputusan perencanaan taktis berada dibaeah keputusan strategis dan dibuat oleh manajemen tengah.
-    Keputusan kontrol manajemen
Salah satu kegiatan kontrol manajemen adalah memotivasi para manajer disemua wilayah fungsional untuk menggunakan sumber daya, termasuk bahan baku, personel, dan aktiva keuangan seproduktif mungkin.
-    Keputusan kontrol operasional
Kontrol operasional memutuskan bahwa perusahaan beroperasisesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Keputusan kontrol operasional lebih sempit dan lebih focus daripada keputusan strrategis dan taktis karena mereka memperhatikan pekerjaan operasi rutin.
4.    Jenis-jenis laporan manajemen :
-    Laporan yang diprogram (programmed reports), memberikan informasi untuk   memecahkan masalah yang telah diantisipasi pemakai.
   Terdapat dua subkelas laporan yang diprogram :
+ Laporan jadwal
+ Laporan menurut permintaan
-    Laporan khusus (ad hoc reports) , manajer dengan latar belakang komputer terbatas dapat dengan cepat memproduksi laporan khusus dari terminal atau komputer mikro tanpa bantuan tenaga profesional pemrosesan data.
5.    Tujuan pemeriksaan pasca implementasi adalah untuk menentukan apakah keputusan dan proses pengambilan keputusan sudah tepat.
6.    Stuktur masalah memiliki tiga elemen yaitu :
-    Data : nilai yang digunakan untuk mewakili faktor-faktor yang relevan dengan masalah tersebut.
-    Prosedur : urutan langkah-langkah atau peraturan keputusan yang digunakan untuk memecahkan masalah.
-    Tujuan : hasil yang ingin dicapai pengambil keputusan dengan memecahkan masalah tersebut.
7.    Tiga pusat pertanggungjawaban yaitu :
-    Pusat biaya
Merupakan suatu unit organisasional dengan tanggung jawab atas manajemen biaya dalam batas-batas anggaran.
-    Pusat laba
Seorang manajer pusat laba bertanggung jawab untuk mengontrol biaya dan menghasilkan pendapatan.
-    Pusat investasi
Manajer pusat investasi memiliki otorisasi umum untuk mengambil keputusan yang secara mendasar mempengaruhi organisasi.
8.    Dua tujuan pelaporan umum : (1) mengurangi tingkat ketidakpastian yang berkaitan dengan suatu masalah yang dihadapi pengambil keputusan. (2) mempengaruhi perilaku pengambil keputusan dengan cara yang positif.
9.    Ciri ciri keputusan perencanaan stategis :
-    Kerangka waktunya jangka panjang
-    Mereka memeerlukan informasi yang lebih ringkas
-    Keputusan ini biasanya tidak berulang
10.    Langkah-langkah mengevaluasi solusi alternatif  :
-    Kriteria keputusan : membentuk dasar pengambilan keputusan. Kriteria tersebut dapat berwujud atau tidak terwujud.
-    Indentifikasi kriteria keputusan dan menetapkan nilai tertimbang : terhadap setiap faktor ditetapkan nilai numerik sebagai ukuran tertimbangnya.
-    Merating setiap alternatif : menetapkan suatu nilai mentah (raw score/RS) untuk setiap kriteria dengan skala -5 s/d 5.
-    Menghitung nilai terrimbang : untuk setiap faktor keputusan dan setiap alternatif dengan mengalikan nilai tertimbang dengan nilai RS.